Hakekat Anak Usia Dini
|
October
23
2016
|
|
![]() |
|
|

|
|
KATA
PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, karena atas izin-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi
koreksi dan peningkatan penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya.
WassalamualaikumWr. Wb
Nyukang Harjo, 23 Oktober 2016
Penulis
Habibatul
Hazizah
Daftar Isi
Cover ………………………………………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………………………………
Daftar Isi
…………………………………………………………………...........................................................
1.
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………
1.1
Latar Belakang
……………………………………………………....................................................
1.2
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………..
1.3
Tujuan ……………………………………………………………………………………………………..
2.
BAB II PEMBAHASAN
………………………………………………………………………...........
2.1
Hakikat Anak Usia Dini ……...……………………………………….…………………………….
2.2
Hakikat Pendidik Anak Usia Dini ………………...……………………………………………..
2.3
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini...................................................................................
2.4
Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini................................................
3.
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………...
3.1
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………
3.2
Saran ………………………………………………………………………………………………………..
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………………………………………..
Lampiran
……………………………………………………………………………………………………….
|
1
2
3
4
4
4
5
6
10
10
12
12
13
14
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usia dini merupakan periode awal
yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan manusia.Pada masa usia dini, semua potensi anak
berkembang sangat cepat. Faktayang ditemukan oleh ahli-ahlineurologi,
menyatakan bahwa sekitar 50%kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika
usia 4 tahun dan 80% telahterjadi ketika berusia 8 tahun. Pertumbuhan
fungsional sel-sel syaraf tersebutmembutuhkan berbagai situasi pendidikan yang
mendukung, baik situasi pendidikan keluarga, masyarakat maupun
sekolah.Dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan anak usia dini,
pemerintahsudah mengembangkan Kurikulum PAUD dan perangkatnya yang
dijadikanacuan bagi penyelenggaraan PAUD. Kurikulum PAUD hendaknya
disusun berdasarkan landasan teoritik, yuridis, dan empiric. Hingga saat
inibelumditetapkan Standar Nasional Pendidikan untuk PAUD sebagai
acuan penyusunan KTSP. Untuk itu perlu disusun naskah akademik kajiankebijakan
kurikulum PAUD.Penyusunan naskah akademik kajian kebijakan kurikulum PAUD
bertujuanuntuk memberikan landasan teoritik (keilmuan) dan empirik bagi
perumuskebijakan dan penyelenggara PAUD pada berbagai kelembagaan. Hasilkajian
ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan secara konseptualakademik dalam
mengembangkan Standar Nasional Pendidikan (SNP)terutama Standar Kompetensi
Lulusan (untuk PAUD disebut Standar Kompetensi Akhir Usia) dan Standar Isi
Perkembangan (SIP).Kajian Kebijakan Kurikulum PAUD meliputi kajian dokumen dan
kajian pelaksanaan kurikulum PAUD serta permasalahannya. Selain itu
jugadilakukan kajian pustaka (kajian teoritis) berbagai landasan keilmuan
yangdapat mendasari atau menjadi pijakan PAUD. Peserta yang terlibat
dalamkajian ini terdiri atas ahli PAUD dari perguruan tinggi, Guru dan
KepalaSekolah TPA/KB/TK/RA. Kajian ini dilakukan melalui serangkaiankegiatan,
meliputi: penyusunan desain, seminar, studi dokumen, workshopdan presentasi.
Dari hasil kajian dokumen dan kajian pelaksanaan kurikulumPAUD ditemukan banyak
masalah yang meliputi semua dokumen kurikulumdan pelaksanaannya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu apa
pengertian hakikat anak usia dini, bagaimana memahami hakikat pendidik anak
usia dini dan peran pendidik tersebut, apa itu Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini dan apa Landasan Penyelenggaraan Anak Usia Dini.
1.3 Tujuan
Untuk memahami dan menganalisa
hakikat anak usia dini, hakikat pendidik anak usia dini serta mengetahui
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Landasan Penyelenggaraan Anak Usia Dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (
NAEYC, 1992 ). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai
aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia
(Berk, 1992).
Pendidikan
anak usia dini adalah merupakan salah satu bentuk penyelenggraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik ( koordinasi motorik halus dan kasar ) , kecerdasan ( daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spritual ), sosio emosional ( sikap dan
perilaku serta beragama ), bahasa dan komunikasi , sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan). Contohnya, ketika
menyelenggarakan lembaga pendidikan seperti kelompok bermain, TK atau lembaga
PAUD yang berbasis pada kebutuhan anak.
Pendidikan
anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang baru
lahir sampai dengan delapan tahun. Pendidikan pada tahap ini memfokuskan padaphysical,
intelligence/cognitive,emotional,and social education.
(http://en.wikipedia,org/wiki/early_childhood_education).
Upaya PAUD
bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan
kesehatan anak sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan
komprehensif (Depdiknas, Panduan Mengajar di TK/RA, 2002).
Usia
dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat meneentukan dalam
pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Usia itu, sebagai usia
penting bagi perkembangan intelegensi permanan dirinya, mereka juga mampu
menyerap informasi yang sangat tinggi.Berkaitan dengan pendidikan anak usia
dini, terdapat beberapa masa yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi bagaimana seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini,
anatara lain, sebagai berikut :
- Masa
Peka
- Masa
Egosentris
- Masa
Meniru
- Masa
Berkelompok
- Masa
Bereksplorasi
- Masa
Pembangkangan
2.2 Hakikat Pendidik Anak Usia Dini
Istilah
pendidik pada hakikatnya terkait sangat erat dengan istilah guru secara umum.
Guru diidentifikasikan sebagai : (1) Orang yang memiliki kharisma atau wibawa
hingga perlu untuk ditiru atau diteladani; (2) Orang dewasa secara sadar bertanggung
jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing anak; (3) Orang yang memiliki
kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas
dan (4) Suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.
Guru
mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan anak selama memberikan perkembangan
yang sesuai, kreatif, dan menstimulasi kurikulum, serta lingkungan kelas. Dalam
proses merancang dan menulis kurikulum ini telah dibuat asumsi tentang
pembelajaran efektif bagi anak.
- Para guru ingin menyediakan kualitas yang terbaik dan
efektif dalam proses pendidikannya.
-
Pendidik yang efektif memiliki keahlian dan pengalaman.
-
Pendidik yang efektif menghargai perbedaan-perbedaan individu.
-
Pendidik yang efektif memilki pengaruh terhadap anak yang diasuhnya.
- Mereka dapat membuaat kebijakan tentang penggunaan sistem
pendidikan dan
pengunaannya.
Mengutip
pendapat Piaget ( Catron dan Allen:1990,h ) peran guru lebih sebagai mentor
atau fasilitator, dan bukan penstransfer ilmu pengetahuan semata, karena ilmu
tidak dapat ditransfer dari guru kepada anak tanpa keaktifan anak itu sendiri.
Dalam
proses pembelajaran, tekanan harus diletakkan pada pemikiran guru. Oleh
karenanya, penting bagi guru untuk dapat :
-
mengerti cara berfikir anak
-
mengembangkan dan menghargai pengalaman anak
-
memahami bagaimana anak mengatasi suatu persoalan
-
menyediakan dan memberikan materi sesuai dengan taraf perkembangan kognitif
anak
agar
lebih berhasil membantu anak berfikir dan membentuk pengetahuan.
-
menggunakan berbagai metode belajar yang bervariasi yang memungkinkan anak
aktif mengkonstruksi pengetahuan.
Peranan Guru
Peran dari guru kelas boleh jadi bagian yang paling penting
dari rencana pelajaran yang tak terlihat. Kekritisan dalam menetukan keefektivan
dan kualitas perawatan dan pendidikan untuk anak kecil. Guru mungkin merupakan
faktor yang paling penting dalam mendidik anak usia dini dan berpengalaman
merawat anak. Untuk memberikan lingkungan pelajaran yang kreatif untuk
anak-anak secara optimal, guru-guru harus berkembang dan mempunyai sikap yang
kuat, sifat dan bahwa guru-guru berkemampuan mempunyai ciri-ciri yang berhasil
dan belajar menyeimbangkan macam-macam dari tugas yang mereka butuhkan untuk
menduga.
Tingkah Laku, Sifat, dan Kemampuan
dari guru yang berhasil
Cara berfikir dan cara dari berkelakuan yang membedakan
kualitas dari guru-guru yang sebenarnya memasukkan kecakapan untuk mengambil
resiko, untuk memperlihatkan perasaan sayang mempertemukan diantara
orang-orang, untuk kesenangan meniru seseorang dan spontanitas, untuk membuka
semua kesempatan untuk keduanya guru dan pelajar, dan untuk membagi gaya tarik
dari keunikan dari diri mereka sendiri dan orang yang penyayang (buscaglia,
1984).
Guru yang baik untuk anak-anak memiliki banyak sifat dan
ciri khas. Meninjau dari penelitian Feeney dan Chun ( 1985 ) mendasarkan
guru-guru terbaik untuk anak-anak memperlihatkan ciri khas seperti di bawah
ini: kehangatan hati, kepekaan, mudah beradaptasi, jujur, ketulusan hati, sifat
yang bersahaja, sifat yang menghibur, menerima perbedaan individu, mampu
mendukung pertumbuhan tanpa terlalu melindungi, badan yang sehat dan kuat,
ketegaran hidup, perasaan kasihan/keharuan, menerima diri emosi yang stabil,
percaya diri, mampu untuk terus-menerus berprestasi dan dapat belajar dari
pengalaman (hymes,1968;read&patterson,1980;yardley,1971).
Ciri guru yang berhasil mendorong pertumbuhan dan
perkembangan daya cipta anak:
-
mereka ingin membaca diantara bermacam-macam, agar kemungkinan ingat dimasa
mendatang
-
mereka memiliki kesanggupan untuk melihat kemungkinan dimasa mendatang,
orangnya kerap kali kreatif
- mereka terbuka kepada petunjuk baru dan perkembangan baru
-
mereka menunjukkan suatu perhatian pada yang baru dan pilihan yang belum dicoba
juga untuk baru pengetahuan melalui tangkapan suatu instusi dari maksud dan
kompleks
-
mereka lebih fokus pada pekerjaan dengan teori dan imajinasi dari pada tentang
perlakuan dengan nyata dan perincian praktis
- mereka mudah mengatur suatu kebetulan dan yang tidak
diduga-duga.
- mereka memperlihatkan sifat mudah beradaptasi, penyesuaian
dan toleransi
(tegano,moran,& sawyers,
1991,P.102;reprinted by permission of NEA)
PERANAN GURU DALAM BERINTERAKSI
Guru dari anak kecil akan sering berinteraksi dengan anak
dalam perhatian. Interaksi dapat kedua-duanya yaitu lisan dan tidak lisan dan
akan diperlihatkan dengan jelas rasa hormat dan kasih sayang untuk
anak(accreditation criteria an procedures, 1991). Guru akan berinisiatif
memfariasikan lisan, seperti sebagai sukarelawan, informasi untuk anak, meminta
mereka membuka semua keraguan dengan memberikan perintah, dan benar-benar
bercakap-cakap dengan mereka.
PERANAN SEORANG GURU DALAM
PENGASUHAN
Pendidik masa kecil anak menganjurkan untuk mengasuh dengan
sentuhan dan kasih sayang (allen,1986). Pengasuhan saling mempengaruhi seperti
pelukan, getaran, cara mengemong, dan menggendong adalah untuk kebutuhan
perkembangan fisik dan psikologis anak. Kontak fisik melalui bermain,
memberikan perhatian, dan pengajaran adalah penting dalam mendorong
perkembangan fisik, kesehatan emosionil, dan kasih sayang untuk guru.
Memelihara interaksi membantu anak mengembangkan gambaran
diri positif dan konsep diri seperti pengalaman hormat mereka dan ikut sertanya
kontak fisik dengan guru. Memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang dan
menambah sentuhan keduanya yaitu perkembangan emosi dan kognitif.
PERANAN SEORANG GURU DALAM MENGATUR
TEKANAN
Guru membantu anak untuk belajar mengatur tekanan akan
menciptakan permainan dan mempelajari lingkungan yang aman pengelolaan tekanan
dan dapat mengatasi kemampuan membantu perkembangan. Guru juga akan memberikan
anak keterangan perkembangan yang tepat tentang peristiwa tekanan, memberikan
pententraman hati lagi secara fisik, dan mendorong anak untuk menjawab pertanyaan,
mengutarakan perasaan, dan membicarakan pandangan mereka sendiri (allen,1988).
PERANAN GURU DALAM MEMBERIKAN
FASILITAS
Guru memudahkan perkembangan kreativitas terutama melalui
pembukaan, tidak langsung mengambil keputusan, menerima penampilan dan sikap
santai, lingkungan belajar yang fleksibel, merupakan sumber aktivitas yang kaya
dan berlimpah.Para guru menyarankan kepada anak-anak untuk menemukan berbagai
macam kesempatan individu dan menginterpretasikan aktivitas, mendorong
timbulnya pengekspresian diri.
PERANAN GURU DALAM PERENCANAAN
Rencana guru untuk pengamanan seorang anak diperlukan untuk
keamanan lingkungan fisik dan psikologi. Para guru merencanakan kebutuhan
anak-anak untuk aktifitas mereka, perhatian, stimulasi, dan kesuksesan melalui keseimbangan
dan kesatupaduan hari di dalam kelas dan melalui implementasi desain kegiatan
yang terencana untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan itu.
PERANAN GURU DALAM PENGAYAAN
Asosiasi Nasioanal Pendidikan anak menyarankan untuk
mengikuti garis pedoman untuk menjamin penggunaan perkembangan strategi
mengajar yang tepat:
- guru menyiapkan lingkungan belajar untuk anak
-
anak-anak memilih sendiri aktifitas mereka berbagai macam area belajar yang
disediakan oleh guru
- anak-anak diharapkan menjadi aktif secara fisik dan
mental.
-
Anak-anak bekerja secara individual atau dalam kelompok kecil atau kelompok
informal dalam waktu yang lebih banyak.
-
Anak-anak disediakan aktivitas belajar secara kongkrit dengan barang-barang dan
orang-orang yang sesuai untuk pengalaman hidup mereka.
-
Guru bergerak diantara kelompok-kelompok dan individu untuk memudahkan
keterlibatan anak dengan barang-barang dan aktivitas-aktivitas mereka dengan
bertanya, memberikan saran, atau menambahkan barang-barang yang lebih kompleks
atau ide-ide untuk situasi.
- guru menerima bahwa ada lebih dari satu jawaban yang benar
(NAEYC,1986,pp3-24)
PERANAN GURU DALAM MENANGANI MASALAH
Guru sebagai penangan masalah menggunakan proses yang
meliputi perolehan informasi, mempertimbangkan jalan alternatif, mengevaluasi
hasil dan mempergunakan pengaruh bolak-balik untuk program terus menerus. Untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, para guru harus
mengembangkan sebuah keputusan-sebuah kemungkinan untuk keefektivan peraturan
dan respon pada situasi kelas yang bervariasi.
PERANAN GURU DALAM MEMBERI
PENGARAHAN
Peranan guru sebagai pengarah melewati pengarahan/anjuran
untuk menemukan kebutuhan anak dalam kelas mereka sendiri, dalam dunia politik
masyarakat dan komitmen untuk menjadi sempurna dibidang pendidikan anak usia
dini. Para guru harus mentaati personalitas dan kode etik profesional;Asosiasi
Nasional untuk kode etik tingkah laku Pendidikan Anak (Feeney & Kepnis,
1996) (Lampiran A) adalah bijaksana dan diterima secara luas sebagai standar dalam
bidang pendidikan anak usia dini.
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Guru terbaik bagi anak usia dini melakukan dan mengembangkan
pembelajaran yang berkelanjutan sebagai profesi pendidikan anak usia dini yang
efektif. Katz mengidentifikasi 4 tingkat pertumbuhan dan perkembangan
keprofesionalan seorang guru. Kelangsungan hidup(Survival),
penggabungan (consolidation), pembaharuan (renewal),
dan kedewasaan(maturity).
Guru yang 1) memiliki kewaspadaan pada penampilan, atribut,
dan kemampuan mereka; 2) efektif dalam membuat keputusan tentang interaksi,
pengasuhan, manajemen stres, fasillitasi, perencanaan, memperkaya, memecahkan
masalah, mengarahkan, dan membelajarkan; dan 3) memiliki komitmen pada profesi
dan personal yang mengagumkan, membuat perbedaan yang nyata pada kehidupan
anak-anak usia dini. Sebagai pembuktian, tanggung jawab pendidik anak usia
dini, mengajar adalah kesungguhan “ sebuah profesi yang mengarahkan yang dapat
menantang anatara hati dan pikiran”(Smith,1982).
2.3 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu lembaga yang memberikan layanan pengasuhan, pendidikan dan
pengembangan bagi anak lahir sampai enam tahun dan atau enam tahun sampai
delapan tahun, baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan non
pemerintah.
Kegiatan pendidikan seharusnya
disusun dalam suatu rencana kegiatan pendidikan diarahkan pada tiga peran
pendidikan anak usia dini, yaitu:
(1) Pendidikan sebagai proses belajar
dalam diri anak
(2) Pendidikan sebagai proses
sosialisasi
(3) Pendidikan sebagai proses
pembentukan kerja sama peran
2.4 Landasan Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini
Landasan
Yuridis
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
bagian dari pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
yaitu manusa yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan UU No.23 Tahun 2002
Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pendidika dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Landasan Filosofis dan Religi
Pendidikan dasar anak usia dini pada
dasarnya harus berdasarkan pada nilai-nilai filosofis dan religi yang dipegang
oleh lingkungan yang berada disekitar anak dan agama yang dianutnya. Pendidikan
agama menekankan pada pemahaman tentang agama serta bagaimana agama diamalkan
dan diaplikasikan dalam tindakan serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Dibutuhkan situasi dan kondisi yang
kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya-upaya pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan anak yang berbeda satu dengan yang lainnya (individual
differences)
- ontologis
- Epistomologis
- Aksiologis
Landasan Keilmuan dan Empiris
Pendidikan anak usia dini pada
dasarnya harus meliputi aspek keilmuan yang menunjang kehidupan anak dan
terkait dengan perkembangan anak. Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis
artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu.
Dari segi empiris, banyak sekali
penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting,
anatara lain yang menjelaskan bahwa pada waktu manusia lahir, kelengkapan
organisasi otak, memuat 100-200 milyar sel otak (Teyler,1997 dalam Clark, 1986)
yang siap dikembangkan serta diaktualisasikan mencapai tingkat perkembangan
potensi tertinggi, tetapi hasil riset membuktikan bahwa hanya 5 % dari potensi
anak itu yang terpakai. Hal itu disebabkan kurangnya stimulasi yang
mengoptimalkan fungsi otak.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Anak
usia dini adalah sekelompok individu yang berusia antara 0-8 tahun yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik
fisik maupun psikis.
- Pendidik
anak usia dini di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jabatan atau
profesi yang memerlukan kompetensi, keterampilan dan keahlian khusus di bidang
keusaiadinian. Ciri yang harus dimiliki seorang pendidik anak usia dini adalah:
(1) memiliki kharisma atau wibawa dan dapat menjadi panutan atau teladan; (2)
memiliki tanggung jawab secara sadar dalam mendidik, mengajar dan membimbing
anak; (3) memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata
dan megelola kelas secara profesional.
- Landasan
penyelenggaraan PAUD terdiri dari landasan yuridis, yaitu berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; landasan filosofis dan religi, yaitu
berdasarkan nilai-nilai filosofis dan religi yang dianut dan secara
turun-temurun berkembang dilingkungan; serta landasan keilmuan dan empiris,
yaitu berdasarkan berbagai temuan teknisi yang bersifat isomorfis dari berbagai
disiplin keilmuan usia dini.
3.2 Saran
Kami mengharapkan agar para pembaca atau mahasisiwi mampu
memahami, menganalisa tentang hakikat anak usia dini, hakikat Pendidik Anak
Usia dini, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini,dan Landasan Penyelengggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang peran
penting menjadi pendidik Anak Usia Dini
DAFTAR PUSTAKA
Pubisher :
https://taufikhidayat93.blogspot.co.id/2015/04/makalah-psikologi-perkembangan-anak.html
http://azizahamdi.blogspot.com/2012/05/perkembangan-intelektual-anak.html
http://www.
makalahskripsi. com/2013/09/ makalah-perkembangan-peserta-didik-2.html
http://yusnan3.blogspot.com/
http://www.
sdn3seloromo.
sch.id/perkembangan-intelektual-dan-emosional-anak-usia-sekolah-dasar/
http://nonagusti.
blogspot. psikologi com/2014/04/makalah-teori-eksistensialisme-viktor_6075.html
http://www.http://azizahamPsikologi
Perkembangan.html
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar