Rabu, 26 Oktober 2016

Pendidikan Islam Pada Masa Pembaruan


Pendidikan Islam Pada Masa Pembaruan
Di Turki, Pakistan Dan India

Flowchart: Multidocument: Oleh Kelompok 1. Triyono
    2. M Arifin
    3. Jami Fatmawati

Mata Kuliah  : Sejarah Pendidikan Islam
Pembimbing  : Suryadi,S.Th.I.,Ma

stai an-nur lampung.jpg






KATA PENGANTAR


            AssalamualaikumWr. Wb

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat-Nya, karena atas izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi koreksi dan peningkatan penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya.

            WassalamualaikumWr. Wb






Kotabatu, 23 Oktober 2016
                                               Penulis

1. Triyono
                        2. M Arifin
                        3. Jami Fatmawati







Daftar Isi

Cover …………………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………
Daftar Isi  ………………………………………………………………….............................

1.            BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…………….
1.1         Latar Belakang ……………………………………………………............................
1.2       Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3       Tujuan.................................................................................................................

2.            BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………..……...........
2.1   Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam ..........................................................
2.2.  Hal–hal yang Melatarbelakangi Pembaharuan Pendidikan Islam...........................
2.3.  Masa Pembaharuan Pendidikan Islam...................................................................
2.4.  Pola – pola Pembaharuan Pendidikan Islam..........................................................
2.5.  Tokoh  dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam............................................
2.6   Pembaruan islam di Wilayah Turki.........................................................................
2.7   Pembaruan islam di Wilayah Pakistan....................................................................
2.8   Pembaruan islam di Wilayah di India......................................................................
2.8   Dualisme Sistem Pendidikan Islam.........................................................................


3.            BAB III PENUTUP ………………………………….………………………………...
3.1         Kesimpulan …………………………………………….………………………………

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………..
Lampiran …………………………………………………………………………………….







1
2
3


4
4
4


5
5
5
6
8
8
9
10
12



13

14
15




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang Masalah
Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat pada zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberikan contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung ide-ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan pada masa sekarang. Orang Mekah Arab yang tadinya menyembah berhala, musyrik, kafir, kasar, dan sombong maka dengan usaha kegiatan Nabi mengIslamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi penyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan itu Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian yaitu kepribadian muslim dan sekaligus berarti bahwa Nabi SAW adalah seorang pendidik yang berhasil. Perubahan dan tingkah laku yang sesuai dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilan.
1.2.     Rumusan Masalah
1.  Bagaimana pengertian pembaharuan ?
2. Apa yang melatarbelakangi pembaharuan pendidikan islam ?
3. Bagaimana pola pemikiran pembaharuan pendidikan islam ?
4.  Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam ?
1.3.    Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengertian pembaharuan
2. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan islam
3. Untuk mengetahui tentang pemikiran pembaharuan pendidikan islam
4.  Untuk mengetahui tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam






BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bisa diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, kalau kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.
2.2.  Hal–hal yang Melatarbelakangi Pembaharuan Pendidikan Islam.
Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
  • Pertama faktor Internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
  • Kedua faktor Eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir. 
2.3.  Masa Pembaharuan Pendidikan Islam
Kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara Eropa. Mereka mulai memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan. 
Dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan percetakan Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga.
Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di Mesir.
Eksploitasi dan intervensi barat lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Sehingga timbul usaha pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia.

2.4.       Pola – pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah : (a) pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pendidikan modern di barat, (b) golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni, (c) usaha yang berorientasi pada Nasionalisme.
a)      Dalam hal ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah - sekolah dengan pola sekolah barat, baik sistem maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman pelajar - pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini dipelopori oleh oleh Sultan Mahmud II yakni perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman.
b)      Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah - sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga - tenaga yang perlu bagi mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah - sekolah pemerintah yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu, golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan. Demi memperbaiki mutu pendidikan Abdullah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur. Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya.
Muhammad Ali Pasya dalam rangka memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru system pendidikan dan pengajaran barat dengan memasukkan ilmu pengetahuan modern ke dalam Al-Azhar dan dengan memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, jarang yang memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil.
c)      Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat.



2.5.  Tokoh  dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam.
Tokoh pembaharuan pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani, Mesir, India.

2.6  Pembaruan islam di Wilayah Turki
Pembaharuan Islam di Turki, pada mulanya merupakan pergolakan politik yang melibatkan para pembaharu (kaum modernis) yang menghendaki adanya adopsi pola Eropa yang dipandang telah maju dan pihak penguasa di sisi lain yang tidak menghendaki adannya pengaruh kekuatan kristen eropa atas kaum muslimin yang dipelopori oleh Sultan Sulaiman al-Qanuni, yang terjadi pada abad ketujuh belas. Namun pada abad kedelapan belas dan terutama abad kesembilan belas, kelompok modernis muncul dengan terang-terangan dan akhirnya muncul sebagai pemenang.
Sultan Salim III (1789 – 1807 M) memperkenalkan program pembaharuan yang pertama, dikenal dengan nama Nizam-I Jedid. Rencana pembaharuan ini meliputi pembentukan korp militer baru, perluasan sistem perpajakan dan pelatihan untuk mendidik para kader bagi rezim baru. Namun rencana ini ternyata tidak didukung oleh para ulama dan kelompok militer Yennisseri, yang akhirnya ia sendiri menjadi korban dan digulingkan. Meskipun demikian, program pembaharuan tersebut dilaksanakan pada periode Sultan Mahmud II (1808 –1803 M) setelah berhasil menghancurkan kelompok militer Yennisseri.
Pada masa Sultan Mahmud II ini, pembaharuan dipusatkan pada berbagai perubahan internal. Perbaikan internal tersebut difakuskan pada rekonstruksi kekuatan angkatan bersenjata kerajaan. Sistem militer yang diterapkannya adalah kekuatan muliter model Eropa. Pembaharuan di bidang militer ini kemudikan dilanjutkan dengan mendirikan sekolah militer (1830), Akademi Militer (1840) dan juga pengiriman pelajar-pelajar ke Eropa untuk belajar kemiliteran.
Selanjutnya Sultan Mahmud II mengadakan perbaikan di bidang pendidikan yang didorong untuk memenuhi kebutuhan pendidikan untuk para pejabat militer dan dokter militer. Untuk mendukung upaya ini maka pada tahun 1827 didirikan Sekolah kedokteranTibbane-I Amire dan sekolah teknik Mubendisane di Istanbul untuk mendidik dokter-dokter militer. Kemudia diikuti dengan pendirian sekolah-sekolah lainya, yaitu; Sekolah musik Muzika-I Humayun Maktabi dan Akademi Militer Kerajaan Mektab-I Ulum-Harbiye(1834), dan sekolah-sekolah ilmu pengetahuan umu seperti Mektebi Ma`arifMekteb-I Ulum-I Edebiye, dan lainnya.
Pembaharuan penting yang dilakukan Sultan Mahmud II dan kemudian mempunya pengaruh yang besar pada perkembangan pembaharuan di kerajaan Turki Usmani adalah perubahan di bidang pendidikan. Madrasah tradisional yang sebelumnya hanya mengajarkan ilmu agama saja, kurikulumnya diperbaharui dengan memasukkan sains dan teknologi modern.
Usaha pembaharuan pendidikan di Turki ini kemudian dilanjutkan pada masa Tanzimat, dengan para pemukanya seperti Mustafa Rasyid Pasya, Mustafa Sami dan Mehmed Sadik Rifat Pasya. Hal menarik dari pembaharuan di bawah kepemimpinan Tanzimat adalah dipersandingkannya siswa muslim dan non-muslim yang merupakan hal baru bagi rakyat Turki saat itu.
Beberapa bentuk pembaharuan penting dalam bidang pendidikan di Turki  pada dasawarsa pertama abad ke-20 dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
1.  Pada tahu 1913 diundangkannya peraturan mengenai pendidikan dasar yang bberupa pengenalan terhadap pendidikan modern.
2.  Antara tahun 1913 – 1919 dilakukan pengorganisasian terhadap pendidikan anak perempuan.
3.  Pada tahun 1924 dikeluarkannya undang-undang penyatuan pendidikan, maka seluruh sekolah agama/Madrasah, baik yang dikelola Kementrian wakaf atau yayasan wakaf swasta ditutup. Dalam sistem penyatuan ini bukanlah melakukan interaksi atau sintesis dualisme sistem pendidikan tradisional dan modern, tetapi menghilangkan salah satu pihak, dalam hal ini pendidikan tradisional. Tokoh di balik kebijakan ini adalah Mustafa Kemal at-Taturk dan Ismed Inonu.

2.7  Pembaruan islam di Wilayah Pakistan
Pakistan adalah Republik Islam, yang lahir sebagai dominon yang berpemerintahan terpisah dari india. Ideologi nasionalnya adalah nasionalisme muslim bukan sekuler.[6] Untuk itu negara berupaya keras untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran yang bersumberkan pada al-Qur`an dan as-Sunnah dalam kehidupan modern dalam berbagai aspeknya.
Dalam soal pendidikan, ditekankan bahwa pendidikan di Pakistan harus berdasarkan dan bertujuan untuk merealisasikan cita-cita pendidika republik Pakistan. Untuk itu, sistem pendidikan yang dikembangkan harus dijiwai oleh semangat Islam yang menekankan pada ukhuwah Islamiyah, keadilan sosial dan toleransi. Atas dasar itu, maka kebijaksanaan pendidikan di Pakistan menetapkan bahwa pendidikan agama diwajibkan untuk semua pelajar muslim di semua tingkat sistem pendidikan, menciptakan sistem pendidikan nasional yang terpadu yang menjembatani dua sistem/aliran yang telah lama berjalan, yaitu aliran tradisional/keagamaan dan aliran modern/ilmiah, dan juga diadakannya pemisahan pendidikan untuk putra dan putri.

2.8 Pembaruan islam di Wilayah di India
Berbeda dengan Turki, pendidikan yang dikembangkan oleh pemuka gerakan Mujahidin adalah untuk pemurnian Tauhid yang dianut umat Islam India dari paham-paham salah yang dibawa tarikat dan keyakinan animisme lama. Untuk itu Maulana Muhammad Qasim Nanau Tawi mendirikan sebuah madrasah di Deoband pada tahun 1867 yang selanjutnya ditingkatkan menjadi perguruan tinggi agama Islam Darul Ulum Deoband.[4]
Kurikulum madrasah Deoband merupakan gabungan studi ilmu-ilmu Islam dengan sejumlah pelajaran rasional seperti logika, filsafat dan sains. Deoband mencerminkan keseimbangan antara program inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman baru dan kesetiaan terhadap gagasan-gagasan muslim tradisional. Beberapa ciri sekolah Deoband sebagai sebuah institusi fisik dengan sebuah bangunan yang khas dan perpustakaan pusat, staf dan pegawai profesional yang tetap, kurikulum pelajaran yang berjenjang, sistem ujian dan penghargaan masyarakat umum.[5]
Selanjutnya Sir Sayyid Ahmad Khan memberikan perhatian terhadap pendidikan ala barat. Pada tahun 1878, ia mendirikan sekolah Muhammadean Anglo Oriental College (MAOC) di Aligarrh. Perguruan ini berusaha memadukan studi keislaman dan bahasa Inggris, maka bahasa yang dipakainya bahasa Inggris, begitupun guru dan staffnya banyak dari kalangan Inggris. Dan sistem MAOC ini terus dikembangkan oleh generasi setelah Sir Sayyid Ahmad Khan, yakni Nawab Muhsin al-Mulk meskipun pada masa Vigar al-Mulk terjadi pertentangan dengan pihak Inggris, namun pola pendidikan MAOC masih tetap terus berlanjut.


Ada beberapa hal konflik dalam pendidikan dan emtode dalam pendidika di dunia antara lain

1)      Purifikasi
Purifikasi atau permurnian ajaran islam telah mendapat tekanan serius dari Muhammad Abduh yang berkaitan dengan munculnya bid’ah dan khurafah yang masuk dalam kehidupan beragama kaum muslim. Kaum muslim tak perlu mempercayai adanya karomah yamg di miliki para wali atau kemampuan mereka sebagai perantara (washilah) kepada allah. Dalam pandangan Muhammad Abduh, seorang muslim diwajibkan menghindarkan diri dari perbuatan syirik (QS. 6:79).

2)      Reformasi
Reformasi pendidikan islam di fokuskan Muhammad Abduh pada universitas almamaternya, al-azhar. Muhammad Abduh menyatakan bahwa kewajiban belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku klasik berbahasa arab yang berisi dogma ilmu kalam untuk membela islam. Akan tetapi, kewajiban belajar juga terletak pada mempelajari sains-sains modern, serta sejarah dan agama eropa, agar diketahui sebab-sebab kemajuan yang mereka capai.
3)      Pembelaan Islam
Muhammad Abduh lewat Risalah Al-Tauhidny tetap mempertahankan potret diri islam. Hasrat untuk menghilangkan unsur-unsur asing merupakan bukti bahwa dia tetap yaqin dengan kemandirian islam. Muhammad Abduh terlihat tidak pernah menaruh perhatian terhadap paham-paham filsafat anti agama yang marak di eropa. Dia lebih tertarik memperhatikan serangan-serangan terhadap agama islam dari sudut keilmuan.
4)      Reformulasi
Agenda reformulasi tersebut dilaksanakan Muhammad Abduh dengan cara membuka kembali pintu ijtihad. Muhammad Abduh dengan reformulasinya menegaskan bahwa islam telah membangkitkan akal pikiran manusia dari tidur panjangnya. Manusia tercipta dalam keadaan tidak terkekang.
c). Wilayah India. 
Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler.
Adapun yang menjadi tokoh pembaharuan di India
  • Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat.
2.8.  Dualisme Sistem Pendidikan Islam
Sebagai akibat dari usaha pembaharuan pendidikan Islam dalam rangka untuk mengejar kekurangan dan ketinggalan dari dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka terdapat kecenderungan adanya dualisme dalam sistem pendidikan Islam. Usaha pendidikan modern yang berorientasi pada tiga pola pemikiraan (Islam murni, barat, dan nasionalisme) yang mengambil pola sistem pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan kepentingan nasional.
Sistem pendidikan modern, dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep mempertahankan kurikulum tradisional yang hanya memberikan pendidikan dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan pondok pesantren. Dualisme dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan Islam di Negara Islam di zaman modern.
Usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern kedalam sistem pendidikan tradisional yang berangsur-angsur mengarah kesistem pendidikan modern.







BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

Berdasarkan dari uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.      Hal mendasar yang yang melatar belakangi terjadinya berbagai gerakan pembaharuan Islam adalah lahir dari fenomena kemunduran dunia Islam itu sendiri dan berpindahnya adikuasa peradaban umat manusia ke tangan Barat, akibat pergolakan sosial politik yang terjadi. Sehingga menumbuhkan kesadaran para pemikir Islam untuk bangkit kembali menuju kejayaan Islam.
2.      Pembaharuan pendidikan Islam di Turki diawali dengan pergulatan pembaharuan bidang politik yang melibatkan pihak penentang pengaruh Eropa dan tokoh-tokoh modernis yang menghendaki mengadopsi pola Eropa, yang akhirnya terjadi penyatua sistem pendidikan, yakni sistem modern ala Barat dan dihapusnya sistem pendidikan tradisional, dengan istilah “penyatuan”.
3.      Pembaharuan pendidikan Islam di India diwujudkan dengan penggabungan sistem pendidikan tradisional dengan sistem modern, yakni adopsi Inggris. Namun memiliki kecenderungan ke sistem Baratnya.
4.      Pakistan menciptakan sistem pendidikan nasional yang terpadu yang menjembatani dua sistem/aliran yang telah lama berjalan, yaitu aliran tradisional/keagamaan dan aliran modern/ilmiah, yang wajib mengacu pada nilai-nilai Islami.











DAFTAR PUSTAKA


Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999

Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982.

Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999.

Azra Azyumardi.Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat. Jakarata: P3m.1985.

Publisher

















Lampiran

1 komentar:

  1. Best Casino Games for Real Money | DeccasinoCasino.com
    Play the best online casino games at DeccasinoCasino. febcasino You can enjoy this 메리트카지노총판 game by playing real money games 메리트카지노 on all platforms.

    BalasHapus