BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pengertian pendidikan seperti yang
lazim dipahami sekarang belum terdapat pada zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi
usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama
dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberikan contoh, melatih keterampilan
berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung
ide-ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan pada
masa sekarang. Orang Mekah Arab yang tadinya menyembah berhala, musyrik, kafir,
kasar, dan sombong maka dengan usaha kegiatan Nabi mengIslamkan mereka, lalu
tingkah laku mereka berubah menjadi penyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan
itu Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian yaitu kepribadian muslim dan
sekaligus berarti bahwa Nabi SAW adalah seorang pendidik yang berhasil.
Perubahan dan tingkah laku yang sesuai dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu
perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang
keberhasilan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pembaharuan ?
2. Apa yang melatarbelakangi
pembaharuan pendidikan islam ?
3. Bagaimana pola pemikiran pembaharuan
pendidikan islam ?
4. Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan
islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian pembaharuan
2. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan
islam
3. Untuk mengetahui tentang
pemikiran pembaharuan pendidikan islam
4. Untuk mengetahui
tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau
pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau
pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan
baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bisa diterapkan dalam
rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, kalau kita kaitkan
dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai
suatu upaya melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan
pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional,
dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat itu.
B. Hal–hal yang Melatarbelakangi Pembaharuan
Pendidikan Islam.
Secara garis besar ada beberapa faktor
yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
- Pertama faktor Internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
- Kedua faktor Eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.
C. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam
Kesadaran akan kelemahan dan
ketertinggalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan,
telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh
kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara Eropa. Mereka mulai
memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan
pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari
kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan.
Dalam bidang pengembangan ilmu
pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di
buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan
percetakan Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga.
Penduduk Mesir oleh Napoleon
Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk
mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon
tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga
sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa
sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk
mengadakan penelitian di Mesir.
Eksploitasi dan intervensi barat
lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Sehingga timbul usaha pembaharuan
dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan,
elit, dan intelegensia.
1.
Pola – pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam
sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam sebagaimana nampak pada masa
sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang
dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran
pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah : (a) pola
pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pendidikan modern di
barat, (b) golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni, (c) usaha
yang berorientasi pada Nasionalisme.
a) Dalam hal ini, usaha pembaharuan
pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah - sekolah dengan pola
sekolah barat, baik sistem maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman
pelajar - pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini dipelopori
oleh oleh Sultan Mahmud II yakni perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah
adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman.
b) Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam
Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, Pola pembaharuan ini telah
dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh
Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi
diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution
dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di
Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah - sekolah
pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga - tenaga yang perlu bagi
mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan
dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah - sekolah pemerintah yang ada tidak
sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu,
golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan. Demi memperbaiki
mutu pendidikan Abdullah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda
disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan
oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur.
Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memperdalam
ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya.
Muhammad Ali Pasya dalam rangka
memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di
Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru system
pendidikan dan pengajaran barat dengan memasukkan ilmu pengetahuan modern ke
dalam Al-Azhar dan dengan memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah
pemerintah, jarang yang memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern
akan dapat diperkecil.
c) Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang
Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan
perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi
kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang
dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan
dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya
ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat.
2.
Tokoh dan Sasaran Pembaharuan
Pendidikan Islam.
Tokoh pembaharuan pendidikan Islam
bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam penuh dilakukan
pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani, Mesir, India.
a). Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan didunia Islam
dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi gerakan
pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan
dengan Eropa.
Adapun tokoh yang mencoba melakukan
upaya tersebut ialah :
- Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II.
- Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat.
b). Wilayah Mesir
Tokoh yang melakukan upaya
pembaharuan khususnya pendidikan adalah Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh
·
M. Ali Pasya. Ia mendirikan kementrian pendidikan dan
lembaga pendidikan, membuka sekolah teknik , kedokteran, pertambangan, mengirin
siswa untuk belajar ke Negri barat. Gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi barat kepada umat Islam.
·
Muhammad Abduh
lahir pada tahun 1848 M/1265 H di sebuah desa di propinsi Gharbiyyah Mesir
hilir.Ayahnya bernama Muhammad Abduh Ibn Hasan Khoirullah. Abduh lahir di
lingkungan keluarga petani yang hidup sederhana,taat dan cinta ilmu
pengetahuan.Orang tuanya berasal dari kota Mahallaj Nasr.Situasi politik yang
tidak stabil menyebabkan orang tuanya berpindah pindah dan kembali ke Mahallaj
Nasr, setelah situasi politik mengizinkan.
Masa
pendidikannya dimulai dengan pelajaran dasar membaca dan menulis yang
didapatnya dari orang tuannya kemudian sebagai pelajaran lanjutan dia belajar
Al Qur’an pada seorang khafidz. Dalam masa waktu 2 tahun ia sudah menjadi
seorang yang hafal Al Qurr’an. Pendidikan selanjuttnya ditempuhnya di
Thanta,sebuah lembaga pendidikan masjid Ahmadi.
Gerakan pembaharuan islam yang di
lakukan oleh Muhammad Abduh tidak terlepas dari karakter dan wataknya yang
cinta pada ilmu pengetahuan. Muhammad Abduh mempunyai empat agenda pembaharuan
dalam pendidikan islam, antara lain:
1)
Purifikasi
Purifikasi atau permurnian ajaran
islam telah mendapat tekanan serius dari Muhammad Abduh yang berkaitan dengan
munculnya bid’ah dan khurafah yang masuk dalam kehidupan beragama
kaum muslim. Kaum muslim tak perlu mempercayai adanya karomah yamg di miliki
para wali atau kemampuan mereka sebagai perantara (washilah) kepada allah.
Dalam pandangan Muhammad Abduh, seorang muslim diwajibkan menghindarkan diri
dari perbuatan syirik (QS. 6:79).
2)
Reformasi
Reformasi pendidikan islam di
fokuskan Muhammad Abduh pada universitas almamaternya, al-azhar. Muhammad Abduh
menyatakan bahwa kewajiban belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku klasik
berbahasa arab yang berisi dogma ilmu kalam untuk membela islam. Akan tetapi,
kewajiban belajar juga terletak pada mempelajari sains-sains modern, serta
sejarah dan agama eropa, agar diketahui sebab-sebab kemajuan yang mereka capai.
3)
Pembelaan Islam
Muhammad Abduh lewat Risalah
Al-Tauhidny tetap mempertahankan potret diri islam. Hasrat untuk
menghilangkan unsur-unsur asing merupakan bukti bahwa dia tetap yaqin dengan
kemandirian islam. Muhammad Abduh terlihat tidak pernah menaruh perhatian
terhadap paham-paham filsafat anti agama yang marak di eropa. Dia lebih
tertarik memperhatikan serangan-serangan terhadap agama islam dari sudut
keilmuan.
4)
Reformulasi
Agenda reformulasi tersebut
dilaksanakan Muhammad Abduh dengan cara membuka kembali pintu ijtihad. Muhammad
Abduh dengan reformulasinya menegaskan bahwa islam telah membangkitkan akal
pikiran manusia dari tidur panjangnya. Manusia tercipta dalam keadaan tidak
terkekang.
c). Wilayah India.
Pembaharuan pendidikan Islam di
India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis
dengan pendidikan sekuler.
Adapun yang menjadi tokoh
pembaharuan di India
- Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat.
3. Dualisme Sistem Pendidikan Islam
Sebagai akibat dari usaha pembaharuan
pendidikan Islam dalam rangka untuk mengejar kekurangan dan ketinggalan dari
dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka terdapat kecenderungan adanya
dualisme dalam sistem pendidikan Islam. Usaha pendidikan modern yang
berorientasi pada tiga pola pemikiraan (Islam murni, barat, dan nasionalisme)
yang mengambil pola sistem pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan
kepentingan nasional.
Sistem pendidikan modern,
dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah
dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern.
Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep mempertahankan kurikulum tradisional
yang hanya memberikan pendidikan dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan
pondok pesantren. Dualisme dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan
Islam di Negara Islam di zaman modern.
Usaha pendidikan untuk memadukan
antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu
pengetahuan modern kedalam sistem pendidikan tradisional yang berangsur-angsur
mengarah kesistem pendidikan modern.
DAFTAR PUSTAKA
Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982.
Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999.
Azra Azyumardi.Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat. Jakarata: P3m.1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar