Sabtu, 22 Oktober 2016

Sejarah Pendidikan islam pada masa pembaruan


BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat pada zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberikan contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung ide-ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan pada masa sekarang. Orang Mekah Arab yang tadinya menyembah berhala, musyrik, kafir, kasar, dan sombong maka dengan usaha kegiatan Nabi mengIslamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi penyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan itu Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian yaitu kepribadian muslim dan sekaligus berarti bahwa Nabi SAW adalah seorang pendidik yang berhasil. Perubahan dan tingkah laku yang sesuai dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilan.
B.     Rumusan Masalah
1.  Bagaimana pengertian pembaharuan ?
2. Apa yang melatarbelakangi pembaharuan pendidikan islam ?
3. Bagaimana pola pemikiran pembaharuan pendidikan islam ?
4.  Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam ?
C.    Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengertian pembaharuan
2. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan islam
3. Untuk mengetahui tentang pemikiran pembaharuan pendidikan islam
4.  Untuk mengetahui tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bisa diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, kalau kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.
B.  Hal–hal yang Melatarbelakangi Pembaharuan Pendidikan Islam.
Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
  • Pertama faktor Internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
  • Kedua faktor Eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir. 
C.  Masa Pembaharuan Pendidikan Islam
Kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara Eropa. Mereka mulai memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan. 
Dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan percetakan Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga.
Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di Mesir.
Eksploitasi dan intervensi barat lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan  umat Islam. Sehingga timbul usaha pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia.
1.       Pola – pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah : (a) pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pendidikan modern di barat, (b) golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni, (c) usaha yang berorientasi pada Nasionalisme.
a)      Dalam hal ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah - sekolah dengan pola sekolah barat, baik sistem maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman pelajar - pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini dipelopori oleh oleh Sultan Mahmud II yakni perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman.
b)      Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah - sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga - tenaga yang perlu bagi mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah - sekolah pemerintah yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu, golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan. Demi memperbaiki mutu pendidikan Abdullah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur. Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya.
Muhammad Ali Pasya dalam rangka memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru system pendidikan dan pengajaran barat dengan memasukkan ilmu pengetahuan modern ke dalam Al-Azhar dan dengan memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, jarang yang memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil.
c)      Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat.
2.  Tokoh  dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam.
Tokoh pembaharuan pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani, Mesir, India.
a). Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan didunia Islam dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa.
Adapun tokoh yang mencoba melakukan upaya tersebut ialah :
  • Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II.
  • Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat.

b). Wilayah Mesir
Tokoh yang melakukan upaya pembaharuan khususnya pendidikan adalah Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh
·         M. Ali Pasya. Ia mendirikan kementrian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka sekolah teknik , kedokteran, pertambangan, mengirin siswa untuk belajar ke Negri barat. Gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi barat kepada umat Islam.
·          Muhammad  Abduh lahir pada tahun 1848 M/1265 H di sebuah desa di propinsi Gharbiyyah Mesir hilir.Ayahnya bernama Muhammad Abduh Ibn Hasan Khoirullah. Abduh lahir di lingkungan keluarga petani yang hidup sederhana,taat dan cinta ilmu pengetahuan.Orang tuanya berasal dari kota Mahallaj Nasr.Situasi politik yang tidak stabil menyebabkan orang tuanya berpindah pindah dan kembali ke Mahallaj Nasr, setelah situasi politik mengizinkan.
               Masa pendidikannya dimulai dengan pelajaran dasar membaca dan menulis yang didapatnya dari orang tuannya kemudian sebagai pelajaran lanjutan dia belajar Al Qur’an pada seorang khafidz. Dalam masa waktu 2 tahun ia sudah menjadi seorang yang hafal Al Qurr’an. Pendidikan selanjuttnya ditempuhnya di Thanta,sebuah lembaga pendidikan masjid Ahmadi.
Gerakan pembaharuan islam yang di lakukan oleh Muhammad Abduh tidak terlepas dari karakter dan wataknya yang cinta pada ilmu pengetahuan. Muhammad Abduh mempunyai empat agenda pembaharuan dalam pendidikan islam, antara lain:
1)      Purifikasi
Purifikasi atau permurnian ajaran islam telah mendapat tekanan serius dari Muhammad Abduh yang berkaitan dengan munculnya bid’ah dan khurafah yang masuk dalam kehidupan beragama kaum muslim. Kaum muslim tak perlu mempercayai adanya karomah yamg di miliki para wali atau kemampuan mereka sebagai perantara (washilah) kepada allah. Dalam pandangan Muhammad Abduh, seorang muslim diwajibkan menghindarkan diri dari perbuatan syirik (QS. 6:79).
2)      Reformasi
Reformasi pendidikan islam di fokuskan Muhammad Abduh pada universitas almamaternya, al-azhar. Muhammad Abduh menyatakan bahwa kewajiban belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku klasik berbahasa arab yang berisi dogma ilmu kalam untuk membela islam. Akan tetapi, kewajiban belajar juga terletak pada mempelajari sains-sains modern, serta sejarah dan agama eropa, agar diketahui sebab-sebab kemajuan yang mereka capai.
3)      Pembelaan Islam
Muhammad Abduh lewat Risalah Al-Tauhidny tetap mempertahankan potret diri islam. Hasrat untuk menghilangkan unsur-unsur asing merupakan bukti bahwa dia tetap yaqin dengan kemandirian islam. Muhammad Abduh terlihat tidak pernah menaruh perhatian terhadap paham-paham filsafat anti agama yang marak di eropa. Dia lebih tertarik memperhatikan serangan-serangan terhadap agama islam dari sudut keilmuan.
4)      Reformulasi
Agenda reformulasi tersebut dilaksanakan Muhammad Abduh dengan cara membuka kembali pintu ijtihad. Muhammad Abduh dengan reformulasinya menegaskan bahwa islam telah membangkitkan akal pikiran manusia dari tidur panjangnya. Manusia tercipta dalam keadaan tidak terkekang.
c). Wilayah India. 
Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler.
Adapun yang menjadi tokoh pembaharuan di India
  • Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat.
3.  Dualisme Sistem Pendidikan Islam
Sebagai akibat dari usaha pembaharuan pendidikan Islam dalam rangka untuk mengejar kekurangan dan ketinggalan dari dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka terdapat kecenderungan adanya dualisme dalam sistem pendidikan Islam. Usaha pendidikan modern yang berorientasi pada tiga pola pemikiraan (Islam murni, barat, dan nasionalisme) yang mengambil pola sistem pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan kepentingan nasional.
Sistem pendidikan modern, dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep mempertahankan kurikulum tradisional yang hanya memberikan pendidikan dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan pondok pesantren. Dualisme dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan Islam di Negara Islam di zaman modern.
Usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern kedalam sistem pendidikan tradisional yang berangsur-angsur mengarah kesistem pendidikan modern.




DAFTAR PUSTAKA


Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999

Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982.

Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999.

Azra Azyumardi.Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat. Jakarata: P3m.1985.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar