

DAFTAR ISI
|  |  | 
Daftar Isi
  ……………………………………………………. ………………………………………. | 
1 | |
|  |  | 
BAB I
  …………………………………………………………………………………………………… | 
2 | |
|  |  | 
Pendahuluan………………………………………………………………………………………… | 
2 | |
|  | 
A | 
Latar Belakang
  …………………………………………………………………………………….. | 
2 | |
|  | 
B | 
Rumus
  Masalah…………………………………………………………………………………….. | 
2 | |
|  |  | 
BAB II ………………………………………………………………………………………………….. | 
3 | |
|  | 
II | 
Pembahasan
  ………………………………………………………………………………………… | 
3 | |
|  | 
1. | 
Pengertian Pretasi Belajar
  ………………….. ……………………………………………….. | 
3 | |
|  | 
2. | 
Teori teori Belajar ………………………………
  ……………………………………………….. | 
4 | |
|  | 
3. | 
Faktor factor yang mempengaruhi
  belajar prestasi belajar…………………….. | 
6 | |
|  |  | |||
|  |  | 
BAB III
  ………………………………………………………………………………………………… | 
7 | |
|  | 
IV | 
Penutup
  ………………………………………………………………………………………………. | 
7 | |
|  | 
A. | 
Kesimpulan
  …………………………………………………………………………………………. | 
7 | |
|  |  | 
Lampiran
  …………………………………………………………………………………………….. | 
8 | |
|  |  | 
Daftar Pustaka
  …………………………………………………………………………………….. | 
9 | |
BAB I 
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah
Manusia dilahirkan dalam
keadaan lemah, fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan yang demikian ia
telah memiliki kemampuan bawaan yang bersifat laten. Potensi bawaan ini
memerlukan pengembangan melalui bimbingan belajar dan pemeliharaan yang mantap lebih-lebih pada usia dini.
Menurut beberapa ahli manusia dilahirkan bukanlah sebagai makhluk yang berpengetahuan. Adapula yang berpendapat sebaliknya bahwa manusia sejak dilahirkan telah membawa fitrah pengetahuan. Fitrah itu baru berfungsi di kemudian hari melalui
proses bimbingan dan latihan setelah berada pada tahap kematangan.
Dalam makalah ini akan
membahas tentang tahapan pengetahuan dan prestasi belajar
B.     Rumusan Masalah
A.   
Apa itu perestasi belajar ?
B.    
Bagaimana cara mengembangkan prestasi belajar ?
C.    
Bagaimana teori belajar yang tepat ?
D.   
Apa saja yang mempengaruhi belajar ? 
BAB II
PEMBAHASAN
Presatasi belajar terdiri dari dua
kata yaitu : Prestasi dan belajar, prestasi menurut bahasa adalah hasil belajar
yang telah dicapai.8 Menurut Suharsini Arikunto mengarti belajar  sebagai
sesuatu yang terjadi karena adanya usaha  untuk mengadakan perubahan
terhadap diri si pelaku belajar.9 Belajar menurut bahasa yaitu berusaha
memperoleh  pengetahuan atau ilmu.10 Sedangkan menurut Oemar Hamalik,
belajar adalah sebagai bentuk  pertumbuhan dan perubahan baru dalam
bertingkah laku berkat pengalaman dan  latihan 11.
Dari beberapa pengertian diatas
dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar  merupakan kemampuan
sipelaku belajar dalam  usahanya untuk mengadakan perubahan berkat
pengalaman dan pelatihan sehingga mendapatkan pengalaman baru, konsep dan
ketrampilan serta  terbentuk sikap yang baru.
2.  
Teori-teori Belajar 
Pelaksanaan  pembelajaran
disekolah-sekolah juga tidak lepas dari teori  belajar  untuk
mengatahui lebih dalam  tentang teori-teoori mana yang diterapkan 
dalam pembelajaran SKI,  ada baiknya  penulis kemukakan 
teori-teori belajar, antara lain :
a)     
Teori belajar ilmu jiwa daya
Dalam diri manusia terdapat jiwa
daya  yang masing-masing mempunyai  fungsi sendiri-sendiri seperti
daya mengingat, daya menangkap pengetahuan, daya berfikir dan lain-lain, jadi
dalam otak manusia  terdapat berbagai daya  ada daya-daya yang
berfungsi dengan baik maka perlu dilatih dengan baik.
b)     
Teori belajar Gestalt.
Menurut teori ini manusia tidak
dipandang sebagai jumlah
dari            
daya-daya tetapi merupakan sebagai keseluruhan individu yang bertindak dan
berfikir. Jadi keseluruhan itu dipandang lebih berarti daripada bagian-bagian.
Dalam praktek pembelajaran yang menyangkut teori ini berusaha menjadi bahan
pengajaran sebagai satu kesatuan dari sini dimulai pembelajaran baru yang
berkembang ke hal-hal  yang  khusus  sebagai bagian dari 
keseluruhan tadi.
c)     
Teori belajar Asosiasi
Teori ini berlawanan dengan teori
gestalt, menurut teori belajar asosiasi belajar itu harus dimulai dari
bagian-bagian  baru di jumlahkan menjadi  keseluruhan.
d)     
Teori belajar FB Skinner
Menurut teori ini  dalam
pembelajaran diperlukan adanya ketepatan  dalam memberikan stimulus kepada
siswa sehingga siswa dapat merespon dengan tepat  sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh  guru. Kemudian ikatan stimulus dengan respon 
diperkuat melalui  latihan. Ketika seorang siswa dapat merespon dengan
tepat  maka akan timbul  kepuasan pada diri siswa tersebut, 
akibatnya  timbul dorongan  yang lebih kuat lagi, dengan demikian
ikatan stimulus dan respon menjadi semakin kuat, kondisi ini disebut dengan reinforcement.
e.    Teori belajar
Thorndike
Teori belajar Thorndike lebih
dikenal dengan teori belajar koneksionisme. Dan menurut  teori ini
belajar  adalah  kegiatan  problem solving  atau
pemecahan masalah  hasil hasil dari percobaan trorndike menghasilkan tiga
hukum :
1.      Low
of effect artinya sesuatu  cenderung  akan diulangi lagi
apabila  menyenangkan atau mengenakan bagi orang yang mengerjakannya.
2.      Low
of execise adalah kondisi  yang memperkerat antara stimulus dengan
respon  melalui kegiatan latihan atau berkat latihan dapat memperkuat
antara stimulus dengan respon.
3.      Low
of readiness adalah  prinsip kegiatan siswa dalam menerima pelajaran.
Kesiapan berpengaruh terhadap  lemah atau kuatnya  stimulus dengan
respon.
     
Melalui wawasan teoritis diatas maka prilaku belajar dan proses belajar dapat
diperbaiki dengan mengunakan teori-teori belajar yang relefan dengan kemampuan
guru dan siswa  serta memperhatikan alat-alat yang tersedia 12
3.  
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Prestasi Belajar  Siswa
Siswa dalam melakukan proses belajar
tidak mungkin berjalan dengan baik dan mendapatkan prestasi yang baik secara
terus menerus tanpa ada faktor-faktor yang mempengaruhi.
Berikut ini akan penulis 
jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi  prestasi belajar siswa.
Suharsini Arikunto membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa terbagi menjadi dua :
a.      
Faktor Internal
Factor internal  adalah kondisi 
dari sipelaku  belajar  yang meliputi, kondisi psikis (kejiwaan)
dan kondisi fisik misalnya cemas, sedih,  kurang percaya, sehat, sakit,
ragu-ragu dll.
b.     
Faktor Eksternal
Factor eksternal  yaitu segala
sesuatu yang ada di luar diri sipelaku  belajar, hal ini berupa
sosial  maupun non sosial, sosial berarti orang-orang yang berbeda di
sekitar  pelaku  belajar. Sedangkan  non sosial  berarti
sesuatu  yang berbeda  disekeliling sipelaku belajar yang bukan
manusia, misalnya: suhu, cuaca, udara, kebisisngan, bau yang  tidak
enak,  dll.13
Pendapat lain datang dari Sumardi
Suryabrata,  ia membagi faktor-faktor tersebut menjadi 4 bagian :
1)     
Bahan atau alat yang dipelajari
Bahan  atau hal yang dipelajari
ikut menentukan  proses  belajar,  yang  terjadi 
dan  bagaimana hasil yang diharapkan guru dalam menyajikan pelajaran
hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Di samping itu
penyajianya harus  menggunakan  bahasa yang mudah  dipahami agar
materi  dapat mudah diterima oleh siswa.
2)      Faktor
lingkungan
Faktor instrumen dapat dikelompokkan
menjadi  2  kelompok yaitu ; lingkungan alam lingkungan sosial,
lingkungn alam misalnya : keadaan suhu dan kelembaban udara, belajar bila
faktor alam mendukung maka  hasilnya  akan baik, faktor sosial yaitu; 
hubungan dengan  guru  antar teman  dan  orang-orang 
yang mengelilinginya, belajar apabila di sekitarnya  ramai tentu akan
mengganggu proses belajar.
3)     
Faktor Instrumen
Faktor instrumen dapat
berwujud  benda keras seperti gedung alat-alat praktikumnya, dll Dapat
juga berwujud benda lunak seperti  kurikulum, GBPP, buku pedoman 
satuan pelajaran  dll.
4)     
Kondisi individu belajar
Diantara berbagai faktor yang
mempengaruhi proses belajar  mengajar, faktor individu memegang peranan
penting, kondisi individu dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu kondisi 
fisiologi dan kondisi psikologis.
a)     
Kondisi Fisiologis
Kondisi  fisiologis sangat
mempengaruhi belajar siswa-siswa yang jasmaninya sehat, tentu akan
mempengaruhui hasil yang baik dalam belajar, dibanding siswa yang
sakit-sakitan. Dengan demikian  agar  memperoleh  presatsi
belajar yang baik, maka kondisi fisiologis  harus  dijaga 
sebaik-baiknya.
b)     
Kondisi Psikologis
Proses belajar dapat juga
dipengaruhi oleh kondisi psikologis,  adapaun  kondisi 
psikologis tersebut  meliputi:
(1)     Minat
        
Dorongan dari dalam yang mempengaruhi proses belajar adalah minat, sebab itu
minat perlu ditimbulkan agar prestasi  yang diharapkan bisa tercapai.
(2)    Bakat
        
Belajar yang sesuai dengan bakat yang dimiliki akan menghasilkan  prestasi
yang memuaskan.
(3)    
Kecerdasan
        
Kecerdasan besar perannnya menentukan  berhasil/tidaknya 
seseorang  mempelajari  suatu obyek pendidikan.
(4)     Motivasi
        
Motivasi adalah kondisi psikologis seseorang yang mendorong untuk
melakukan  sesuatu, jadi motivasi belajar  adalah  kondisi 
psikologis yang mendorong  seseorang  untuk melakukan  belajar
14
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia dilahirkan dalam keadaan
lemah, fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan yang demikian ia telah
memiliki kemampuan bawaan yang bersifat laten. Potensi bawaan ini memerlukan
pengembangan melalui bimbingan
belajar dan pemeliharaan yang
mantap lebih-lebih pada usia dini.
Maka
dengan banyaknya permasalahan dalam belajar perlu adanya pertimbngan dalam
menggali prestasi setiap manusia sesuai dengan karakteristik masing masing,
sehingga tercapai maksimal
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Lukman
Ali, Kamus besar bahasa Indonesia. Balai pusataka, Jakarta, 1991, hlm.
797.
Suharsini
Arikunto, Manajemen pengajaran secara manusiawi,PT Rineke
Cipta,Jakarta,1993, hlm 19.
Ibid hlm.  14
Oemar
Hamalik, Metode belajar dan kesulitan belajar, PT. Tarsito, Bandung,
hlm. 19.
Sumadi
Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998,
hlm :233-236
Suharsisni
Arikunto, Op.cit, hlm.  21.
Sumardi
Suryabrata, Psikologi  Belajar I, Roko Press, Yogyakarta, 1969,
hlm. 8.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar